Cita Rasa Sambal Indonesia Merangsang Perempuan Jepang?

Cita Rasa Sambal Indonesia Merangsang Perempuan Jepang? 
Masakan Indonesia sedang "booming" saat ini terutama sambal. Makanan pedas ini mulai muncul di mana-mana, bahkan makanan Jepang pun diberikan sambal. Rasa pedas belakangan mulai disukai warga Jepang terutama wanita, karena memiliki citra yang baik yaitu akan terangsang dan kembali bersemangat bekerja. Semangat Gambaro! Semangat! rasanya akan meningkat kembali. Itulah citra yang ada.
Kamis (17/1/2013) malam, sekitar pukul 18.30, stasiun televisi NTV dan dikutip Tribunnews.com, sebuah stasiun televisi besar Jepang menyajikan berita restoran Jepang yang khusus menggunakan sambal. Kok makanan Jepang pakai sambal? Benar sekali. Pernah membayangkan tidak makan sushi, makan sashimi pakai sambal di restoran Jepang?
Itulah yang dilakukan Kazuaki Tanaka, pemilik restoran di Tokyo yang sehari-hari padahal tukang listrik, tapi kini malah sibuk dan beralih profesi jadi tukang masak restorannya sendiri yang khusus memadukan sambal pada makanan Jepang.
"Dulu ada orang Indonesia yang datang dan menyarankan ke saya kalau makanan pakai sambal pasti enak. Saya coba ke makanan saya dan dicicipi tamu saya, ternyata mereka senang, jadi saya kini spesialisi makanan pakai sambal," paparnya.
Jadi jangan heran kalau makan sushi, makan sashimi, yang benar-benar makanan Jepang itu, ditempatnya pakai sambal dan ternyata disenangi pengunjung restorannya.
Pasta makanan Italia pun pakai sambal dan segala makanan kelihatan pakai sambal. Dengan tambahan rasa sambal pun harga satu porsi makan bisa naik sedikit karena ada alsan untuk menaikkan harga makanan tersebut. Jadi bagi penjual pun bertambah untung. Misalnya Sashimi pada gambar ini yang biasanya mungkin sekitar 800 yen (Rp 86 ribu) dijual menjadi 900 yen atau Rp 97 ribu dengan kurs Rp 108 per yen . Lumayan untung 100 yen bukan?
Lalu sambal apa yang dipakai? Dari peliputan televisi tersebut kelihatan seperti sambal bajak, atau sambal goreng tomat yang berminyak bercampur bawang merah di dalamnya.
Restoran Jepang dan warga Jepang memang tampak sangat kreatif berusaha mencari hal-hal yang baru dan tampaknya selera Indonesia pas dengan lidah orang Jepang.
Padahal sekitar 20 tahun lalu jarang yang mau makan sambal. Menyebutkan nama sambal saja "togarashi" langsung menolak "dame desu" tidak mau, ujar orang Jepang zaman dulu. Tapi kini ternyata sambal Indonesia menjadi "boom" di Jepang.
Sekaligus mungkin bisa dipopulerkan lebih lanjut dengan pameran sambal suatu waktu di Jepang, mulai dari Tokyo, yang dipresentasikan berbagai produsen sambal Indonesia, sekaligus seminar sambal di Jepang. Bagaimana tertarik para pengusaha sambal Indonesia?

0 comments:

Post a Comment

 
  • Makanan Pedas © 2012 | Designed by Rumah Dijual, in collaboration with Web Hosting , Blogger Templates and WP Themes
    Free Burger Cursors at www.totallyfreecursors.com